CERITAKU PADA BULAN TENTANG LAUT INDAH
Hai Laut indah
…
Apa kabarmu?
Serasa satu
dasawarsa tak bertemu…..
Apakah aku
egois ?
Boleh
kukatakan kepadamu ?
Bahwa aku
sangat merindukanmu, merindukan segala hal tentangmu…
Tentang rindu
dengan ombak di laut yang melekat diangkasa lepas,
Tentang rindu hempasan udara bercampur dengan debu
dari pasir pantai
Dan tentang
rindu dengan biru berbaur jingga diatas kapal nelayan kala itu….
Dimana nyiur
melambai- lambai, ombak berhempasan menghantam karam,
Surut pasangnya
sesampai yuyu tertampak di dasaran,
Ubur- ubur
menari -nari di permukaan tanpa ada kesibukan….
Berbeda
denganku, telah menjadi subjek , yang begitu teramat sibuk…
Tak jarang
pula aku mengintipnya di sebrang rel kereta kala aku bersamamu …
Yaa, dia sang
penenang hati, pengerti yang teramat sering menjengkelkan ,
Pembuat candu
kerinduan,
pengganti
alarm saat jam istirahat tiba,
perusuh yang
selalu kurindukan ….
Si penghawatir
dan pembasmi ketika kopi hitam kuseduh,
Si pendiam
saat aku tak menurutinya,
sang dewasa
saat kemanjaan datang …
Sang paparazzi
saat aku tidur pulas dan ternganga tak
sengaja ,,,
Ahhh aku jadi
mendeskripsikannya,,,
Maaf maaf
bukan maksudku untuk menyombongkannya kepadamu..
Aku hanya
menceritakan untuk melepas kerinduanku saja ..
Kau tau tidak
??
Banyak hal
yang perlu aku lebih ceritakan padamu,
Sang bulan
yang selama ini kucintai,
Tanpa mendapat
cinta kembali ..
Lelah sudah
memang hati ini,
Namun ego ku
terlalu kuat …
Hingga aku tak
bisa jika berhenti mencintai bulan indah ini…
Jika aku akan
mendeskripsikan bagaimana aku mencintai bulan,
Itu sangat tak
mudah …
Karena aku tak
pernah mendapatkan cinta dari bulan,
Dan itu hanya
membuat nyeri di relung hatiku…
Komentar
Posting Komentar